Sabtu, 13 Februari 2010

6 Gadis di bawah Umur Dipaksa Melacur

'Kami dapat dari penyalur pembantu'
PENJARINGAN (Pos Kota),
Dijanjikan bekerja sebagai pembantu rumahtangga, enam gadis remaja dipaksa melacur di rumah bordil, Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara. Baru lima hari beroperasi, perdagangan seks melibatkan gadis di bawah umur itu dibrebek polisi.

"Setiap gadis yang dikirim yayasan dihargai Rp 900 ribu," - Dul, pengelola kafe -

Tiga germo berkedok kafe digelandang ke kantor polisi. Ketiganya adalah Abdul Rahman alias Dul, 44, Eko, 40, dan Akiong, 55. Terhadap enam gadis penghuni rumah bordil itu dipulangkan ke daerah asal di antaranya Sukabumi, Lampung, Surabaya dan Bandung, MInggu (7/2) malam.

Dul, pengelola Kafe Nirwana mengaku mendapatkan gadis-gadis itu dari satu yayasan penyalur pembantu. "Setiap gadis yang dikirim yayasan dihargai Rp 900 ribu. Mereka kita pekerjakan menjadi pelacur," ungkap pria berkumis asal Semarang, Jateng, ini.

Sampai sejauh ini, pihaknya tak mau menyebut nama yayasan penyalur pembantu tersebut dengan alasan tidak tahu, kecuali Tangerang.

Di rumah bordil milik pria berkewarganegaraan Arab itu, setiap gadis bekerja sejak pkl 15.00 hingga menjelang Subuh. Hampir setiap malam, mereka melayani dua lelaki hidung belang.

"Tarifnya Rp 100 ribu sudah termasuk kamar. Di tempat itu ada 10 kamar. Tempat kami masih sepi, karena baru lima hari," ungkap mucikari ini.

TAK TERIMA GAJI
Selama bekerja, keenam korban, Jw, 15, Yn, 16, El, 15, Lw, 16, Wi, 21, dan An, 20, tak menerima gaji. Pemasukan yang mereka terima tergantung dari tamu yang memesannya. Dalam satu kali kencan, mereka menerima uang lelah Rp 50 ribu.

Gadis ini berada di lembah hitam Kali Jodo, awalnya dijanjikan bekerja sebagai pembantu oleh pihak yayasan ketika menemui mereka di kampung. Setibanya di Jakarta, mereka dibawa kurir ke rumah bordir yang dikelola oleh Dul dan kawan-kawan.

"Ketiga germo dikenakan pasal perlindungan anak lantaran mempekerjakan empat anak di bawah umur sebagai pelacur. Kami masih menyelidiki termasuk mencari pemilik kafe dan yayasan penyuplai gadis-gadis tersebut." tutur Kanit Reskrim Polsek Penjaringan Iptu Samian.
(Yahya/Ilham/Yp/T)