Jumat, 13 Agustus 2010

Ipeh, Pelacur Hamil yang Jadi Primadona Boker (2)

Hamil Penghasilan Jadi Berlipat

Karena penasaran, saya berusaha mendekat. Kenalan. Dan mengajak berbincang. Olala... rupanya wanita itu menyambut baik kedatangan saya. Sungguh di luar dugaan. Semula saya mengira, dia akan marah, tersinggung, geram dan mencaci maki. Atau setidaknya mengusir saya. Ini sebaliknya. Dia ramah, sopan, supel, lembut, dan murah senyum.

"Permisi mbak!" Ia tidak menjawab, hanya manggut-manggut. Kembali bibirnya menyungging senyum. Wanita itu tidak menaruh curiga sama sekali. Dia tidak menanyakan saya darimana, kerja apa, mau apa; niat jahat atau baik. Tidak. Dia tidak seperti wanita pada umumnya. Atau lebih jelasnya, pelacur pada umumnya. Dia seorang yang cuek. Tapi bukan berarti dia tidak peduli. Wanita itu penuh senyum dan ramah.

Dia hanya malas. Malas membicarakan sesuatu yang tak berguna. Kalau soal uang. Dia sangat antusias.

Setelah sekian menit bersamanya, saya baru tahu namanya. Ipeh. 33 tahun. Dia mulai bercerita tentang kehidupannya. Lahir sebagai anak pertama dari 2 bersaudara. Kedua adiknya wanita juga. Umur 16 tahun, katanya dia sudah menikah. Tak heran kalau kemudian dia sudah dikarunai tiga anak. Anak dikandungnya; calon anak keempat. Suaminya seorang tukang ojek. Karir sebagai penjaja seks cukup gemilang. Buktinya Ipeh mengaku, bisa mengkuliahkan anak pertamanya, di salah satu Universitas ternama di Ibu Kota.

Ipeh asli dari Jakarta. Terlahir dari keluarga sederhana. Ayahnya kerja serabutan. Namun lebih sering sebagai tukang sampah. Ibunya sudah lan jut usia dan hanya berdiam diri di rumah.

Hampir 10 tahun, Ipeh berkarier sebagai pelacur. Untuk kondisi sekarang, setiap pelayanannya, ia memasang tarif 150 ribu per pengunjung. 25 ribu jatah preman dan dia mendapat uang bersih 100 ribu.

Padahal, sebelum hamil Ipeh hanya mendapat uang bersih per pengunjungnya 50 ribu. Penghasilan yang meningkat dan hanya diperkirakan selama 4 bulan tersebut, selalu dia manfaatkan. Terutama, untuk kesehatan bayi yang mendekam di dalam perutnya. Hamil baginya sebuah anugerah. "Selain punya momongan baru, penghasilan saya juga naik 2 kali lipat," katanya (Bersambung)