Kamis, 08 Juli 2010

Tempat Mangkal PSK di Jakarta Timur

Beberapa “kantong-kantong” tempat transit dan transaksi wanita pekerja seks komersial (PSK) di Jakarta Timur, saat ini makin marak dikunjungi pria hidung belang. Ironisnya, belum ada tindakan penertiban dari petugas Satpol PP maupun Sudin Sosial.

Berdasarkan pantauan Harian Terbit, lokasi "kantong-kantong" PSK di Jakarta Timur antara lain di Kawasan Industri Pulogadung (PT JIEP), rel KA Gunung Antang Jl Matraman Raya, sepanjang jalan depan LP Cipinang dan sepanjang rel KA Cipinang.

Di Kawasan Industri Pulogadung, tenda-tenda dan warem (warung remang-remang) sejak sore mulai digelar, dan selepas Magrib musik hingar-bingar yang diputar dari vcd player terdengar memekakkan telinga.

"Suara musik seperti layaknya di bar, terdengar jelas bagi pengendara motor maupun mobil yang melintas karena Waremnya memang berada di pinggir jalan sepanjang jalan menuju areal Tempat pemotongan Ayam (TPA) Rawakepiting," kata Albert, karyawan PT JIEP, Pulogadung.

Pengamatan Harian Terbit, tempat ini selalu ramai setiap malam apalagi malam minggu. Namun bisa tiba-tiba berubah sepi, jika ada rencana operasi PSK dari tim gabungan Pemkot Jakarta Timur. Diduga rencana operasi sudah keburu bocor hingga terkadang tak satu pun PSK berhasil dijaring petugas.

Lokasi tempat "ngetem" para PSK di Jakarta Timur yang tak kalah ramainya, adalah jalan arah Jatinegara melewati Jl Pemuda, Jl Pramuka, Jl Matraman Raya hingga ke Gunung Antang. Di tempat ini, PSK melakukan transaksi birahi di sepanjang rel KA.

Tak jauh dari lokasi tersebut, tempat mangkal PSK lainnya adalah di depan LP Cipinang dan sepanjang rel KA Cipinang, hampir setiap malam wanita penghibur mejeng di tepi jalan. Mereka menjajakan diri berdampingan dengan penjual durian, sehingga terkesan keduanya bersaing saling "berebut" pembeli.

Kasi Operasi Satgas Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Timur, Lantip, mengaku sudah berkali-kali melakukan operasi di sejumlah "kantong-kantong" lokasi transit para PSK. Mereka yang sedang kencan dengan pria hidung belang langganannya, diangkut saat digrebek petugas
kerja sama Sudin Bintal Kesos.

"Setiap kali operasi, pasti ada saja yang diangkut. Mereka langsung dibawa petugas dan dikirim ke Panti Sosial Ceger, Cipayung. Operasi memang kadang bocor, karena PSK di sejumlah tempat sudah keburu kabur sebelum petugas datang," kata Lantip.

Masyarakat berharap, Satpol PP dan Sudin Sosial menggiatkan operasi untuk mengurangi kegiatan para PSK ini, terutama mereka yang berkeliaran di tepi jalan.

"Jumlah PSK, kleihatannya terus meningkat, dan sangat meresahkan warga di sekitar tempat mereka mengumbar nafsu. Pak Walikota harus segera memerintahkan anak buahnya bertindak," komentar Haji Oman Abdurrahman, tokoh masyarakat yang juga pengurus ormas keagamaan di Jaktim.